Seringkali yang menjadi rekan bisnis Anda adalah juga teman Anda karena menyenangkan. Namun, harus ada persyaratan tersendiri. Berikut ada beberapa tips dalam memilih teman sebagai mitra bisnis Anda:
[sociallocker]
- Reputasi dan latar belakang. Sebaiknya pikirkan juga orang yang seperti apa yang akan cocok untuk Anda ajak menjalankan bisnis agar bisnis Anda dapat berjalan lancar. Lakukan wawancara kecil-kecilan jika memang dirasakan perlu untuk mengetahui reputasi dan apa pendapat orang-orang yang ada di sekitarnya mengenainya.
- Kenali keahliannya. Kepintaran teman Anda dalam berbicara, belum tentu ia memiliki keahlian lain yang dibutuhkan untuk berbisnis. Oleh karenanya, telitilah kemampuan dan keahlian lain nya yang teman Anda miliki sebelum mengajaknya berbisnis.
- Talenta atau kemampuan. Apabila ia tidak mempunyai talenta atau kemampuan dalam bidang yang akan digeluti, tentu hal ini akan merepotkan. Suatu hari, saat timbul suatu masalah di lapangan, maka Anda akan berjuang seorang diri karena ia tidak dapat memberikan kontribusi yang diharapkan.
- Daya juang. Meski kelihatannya ia punya banyak ide untuk mengembangkan usaha, tetapi jika keinginan untuk merealisasikannya rendah, maka ia tidak akan banyak membantu. Jangan pernah berpikir bahwa cukup Anda saja yang akan menjadi ujung tombaknya karena akan dengan demikian Anda bukan merekrut seorang rekan namun Anda baru saja merekrut teman Anda sebagai karyawan.
- Koordinasi. Penting bagi mitra bisnis Anda untuk memiliki kemampuan melakukan koordinasi. Meski mitra Anda diposisikan untuk mengurus tugas-tugas di dalam kantor, bisa saja suatu saat Anda akan kekurangan tenaga dan membutuhkan mitra Anda untuk membantu Anda melakukan tugas koordinasi ini. Bukan hanya lewat telepon, namun juga perlu datang ke tempat dan memeriksa.
- Tetapkan aturan main. Mungkin pada awal kerjasama, keterbukaan sudah disepakati bersama, tetapi dalam praktiknya, hal ini sulit dilaksanakan karena hubungan Anda dengan teman Anda setara. Agar tidak terjadi kesalahpahaman ataupun keraguan, upayakan untuk membuat keputusan semenjak awal.
- Pembagian tugas sesuai kapasitas. Bagi tugas sesuai dengan kapasitas dan gaya kerja masing-masing. Sebagai contoh, (1) berikan tugas pengawasan bagi orang yang dinamis, tegas, dan mampu mengambil keputusan. (2) jangan berikan tugas mengurus administrasi pada orang yang kerjanya tidak sistematis dan kurang cermat.
- Saling pantau. Tetapkan aturan untuk memantau proses kerja dan kemajuannya. Sepakati bahwa tindakan tersebut bukan untuk mencampuri urusan orang lain, namun dalam rangka saling mengingatkan. Optimalkan urusan komunikasi agar terhindar dari sikap sungkan bertegur sapa, saling menyalahkan, dan menggerutu tidak perlu di belakang.
- Diskusikan jika ada masalah. Jangan menunda diskusi jika menemukan masalah yang ada, hal ini bertujuan agar dapat menjaga rasa saling percaya antara Anda dan mitra Anda dan tidak memperuncing keadaan atau adanya ikut campur tangan pihak ketiga.
- Bersikap tegas. Contoh, walaupun jam kerja tidak terikat, namun harus membuat komitmen untuk bekerja dalam sehari berapa jam bersama-sama, dan selama bekerja bersama ini haruslah masalah-masalah lain dihindari seperti urusan keluarga atau pun lainnya yang tidak berhubungan dengan bisnis Anda. Kecuali memang jika ada urusan mendesak yang tidak bisa ditunda.
- Mengelola keuangan. Tetapkan kebijaksanaan mengelola keuangan yang jelas dan tegas serta disepakati bersama, seperti peminjaman uang, penerimaan laba, penggantian biaya transportasi. Buat rekening bank dengan lebih dari satu pemilik rekening dan setiap pengeluarannya harus menyetujui semua pemilik. Hal ini agar adanya transparan dan pengeluaran uang dari rekening bisnis Anda yang lebih terencana dan terkendali.
- Rapi dalam administrasi. Semua pihak yang terlibat wajib memelihara administrasi yang memudahkan setiap anggota dalam menangani tugasnya.
- Sepakati. Pilih orang yang tepat untuk mengelola bagian yang paling sensitif, dan minta persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
[/sociallocker]