Banyak pemilik bisnis hanya memeriksa perkembangan untung / rugi secara rutin, dan berpikir dari segi penjualan dan pengeluaran bisnis namun lupa mengantisipasi masalah arus kas di bisnis mereka.
Arus kas juga memiliki masalah nya sendiri dan perlu diperhatikan karena arus kas selalu berhubungan dengan waktu dan penundaan atas pembayaran atas produk / jasa Anda. Dengan demikian, mendapatkan profit di bisnis bukan berarti Anda mempunyai uang di bank. Jangan sampai Anda kehabisan uang dan membahayakan bisnis Anda.
[sociallocker]
Adalah penting untuk memprediksi penjualan, biaya dan pengeluaran dan memeriksa hasilnya untuk segera melihat perubahan yang akan terjadi, apakah positif atau negatif.
Dua faktor yang menyebabkan semua bisnis rentan terhadap masalah arus kas adalah:
1. Pembeli yang tidak membayar atau sulit membayar ketika mereka telah menerima produk atau jasa yang Anda tawarkan. Biasanya, Anda akan mengirimkan tagihan kepada konsumen setelah mereka menerima produk atau jasa yang Anda tawarkan namun konsumen Anda membayar tagihan beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan berikutnya. Hal ini menyebabkan piutang di pembukuan terus meningkat, namun tidak pada arus kas. Setiap rupiah dalam piutang berarti semakin sedikit uang Anda di bank. Dapatkah Anda menutupi biaya dan pengeluaran Anda yang membutuhkan uang tunai? Pebisnis umumnya melakukan pengaturan waktu atas biaya yang dibayarkan sementara menunggu mereka dibayar (gali lubang, tutup lubang).
2. Ongkos produksi, pembuatan prototipe, atau lainnya yang membutuhkan uang tunai, sebagai contoh: pemilik toko buku harus membeli buku sebelum bisa menjualnya, sebuah produsen harus membeli bahan mentah dan membayar ongkos perakitan produknya sebelum bisa menjualnya. Semua bisnis yang berhubungan dengan penjualan lewat toko mau tidak mau harus berhadapan dengan pengeluaran untuk pengemasan dan pengiriman sebelum mencetak penjualan. Bahkan, bisnis seperti Storania.com pun masih perlu uang tunai untuk mengembangkan produk, membuat desain, program, melakukan test, sebelum dapat menjual.
Semua biaya produksi ini biasanya membutuhkan banyak uang tunai sebelum produk atau jasa tadi dapat dijual. Setelah penjualan terjadi, seandainya Anda menjual buku sebesar Rp 50.000,-, dan mendapatkan keuntungan Rp 20.000,-, maka kemungkinan Rp 20.000,- tadi sebetulnya telah lama keluar dari rekening Anda dan kembali muncul di rekening Anda setelah produk / jasa Anda terjual.
Dalam hal ini, berarti pemilik bisnis telah mengeluarkan uang dan mengecek keuntungan namun masih mengabaikan arus kas yang sesungguhnya.
Intinya: Mencetak keuntungan dalam pembukuan tidak menjamin bahwa Anda akan mempunyai uang tunai. Anda harus mengantisipasi masalah arus kas juga.
Banyak bisnis yang sudah untung namun masih saja kehabisan arus kas. Mereka tidak mempunyai uang untuk menutupi biaya dan pengeluaran karena mereka menunggu terlalu banyak piutang (konsumen berhutang kepada mereka) atau memiliki produk yang tidak lekas keluar.
[/sociallocker]