Poppao
Tawaran kemitraan usaha gerai bakpao dari Pop Pao dengan paket investasinya senilai minimal Rp 85 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan usaha, seragam karyawan dan bahan baku awal. Itu di luar sewa tempat dan booth. Mitra diprediksi bisa balik modal kurang dari setahun.
Bakpao besutan Keni Shiboura memiliki keunikan tersendiri. Lewat bendera usaha Pop Pao, dia menawarkan bakpao isi aneka rasa serta warna dan penampakan bakpao yang unik.
Usaha yang dijalankan sejak tahun 2012 ini menawarkan 13 macam rasa diantaranya ayam kecap, ayam teriyaki, ayam rendang, durian, keju manis, telur asin, srikaya, talas, ovomaltine, dan kacang merah. Bentuk pun lucu, ada karakter seperti kura-kura, panda, kelinci dengan warna-warni yang enak dilihat mata.
Pop Pao sudah memiliki lima gerai. Sejak tahun ini, Keni mulai tahun 2015 kemitraan usaha. Setelah tahun pertama, mitra harus membayar biaya perpanjangan seharga Rp 1 juta per tahun. Namun tidak ada biaya royalti. Hanya saja, mitra usaha wajib membeli bahan baku dari induk usaha berupa bakpao sudah jadi dengan harga Rp 3.250 per buah dan Rp 8.000 per buah untuk rasa ovomaltine.
Mitra bisa menjual bakpao dengan keuntungan minimal 40% dari harga dasar yang diberikan oleh perusahaan induk. Diharapkan, omzet di satu gerai berkisar Rp 40 juta−Rp 60 juta per bulan dengan target penjualan 4.000 buah − 5.000 buah per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian produk, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, laba bersih yang bisa diraih sekitar 25%. Sehingga, target balik modal diharapkan bisa kurang dari setahun.
Keni menyarankan lokasi usaha berada di mal yang segmentasinya adalah keluarga. Luas tempat usaha cukup 2 m x 2 m dengan dua orang karyawan. Targetnya sepanjang 2015 ada penambahan lima mitra anyar sepanjang tahun ini.
Peluang bisnis makanan bakpao masih cukup bagus. Apalagi jika tempat usaha berada di lokasi yang pengunjungnya gemar dengan chinese food.